Profil Pelajar Pancasila dan Dinamika Era Globalisasi
Para pembaca pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah “Profil Pelajar Pancasila”. Yang mana, istilah ini kini menjadi tren dan bagian penting dari keberadaan program sekolah penggerak pada era Mas Menteri (Nadiem Makarim). Lalu bagi yang belum tahu, apa sih Profil Pelajar Pancasila itu?
Seperti yang kita tahu, pengertian dari kata “profil” sendiri adalah gambaran singkat mengenai sesuatu hal. Sedangkan “pelajar” adalah seorang anak yang sedang melaksanakan proses pendidikan di sebuah lembaga pendidikan, dan “Pancasila” adalah pilar ideologis negara Indonesia. Sehingga, Profil Pelajar Pancasila ialah gambaran dari perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Terus, apa saja ciri-ciri dari Profil Pelajar Pancasila itu?
Berdasarkan web Direktorat SMP dan Pusat Penguatan Karakter (PUSPEKA) Kemdikbud RI, Profil Pelajar Pancasila ini memiliki enam ciri utama. Keenam ciri tersebut yaitu: 1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia; 2) Berkebinekaan Global; 3) Bergotong Royong; 4) Mandiri; 5) Bernalar Kritis, dan 6) Kreatif.
Keberadaan Profil Pelajar Pancasila ini pun telah sesuai dengan visi dan misi Kemdikbud-Ristek RI. Sebagaimana yang terdapat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Jadi, sudah pada tahu kan ciri-ciri dari Profil Pelajar Pancasila? Kalau kita cermati, ciri-ciri tersebut terdapat di dalam sila-sila Pancasila bukan?
Sebelum kita membahas globalisasi dan relevansinya terhadap enam ciri Profil Pelajar Pancasila, kita harus tahu apa itu “globalisasi”. Secara bahasa, globalisasi berasal dari dua kata yaitu, global yang berarti dunia, sedangkan lization yang berarti proses. Jadi, globalisasi bisa kita artikan sebagai proses mendunia yang mencakup pertukaran pandangan dunia, produk (alat-alat teknologi), pemikiran (pemahaman), dan aspek-aspek pada kebudayaan.
Pembahasan yang pertama mengenai ciri pertama Profil Pelajar Pancasila, yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia di era globalisasi. Berdasarkan ciri yang pertama ini, dimaksudkan agar pelajar memiliki akhlak yang mulia dalam relasinya dengan Tuhan Yang Maha Esa mencakup pelajar yang memahami ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing, serta mengaplikasikan pemahamannya itu dalam kehidupan sehari-hari.
Tapi sayangnya, pada era globalisasi khususnya, perkembangan alat komunikasi saat ini menyebabkan banyak pelajar meninggalkan waktu untuk beribadah dan malah dialokasikan untuk bermain game online. Walaupun, dampak positif globalisasi untuk ciri yang pertama ini juga ada, yaitu perkembangan teknologi di era globalisasi ini bisa dimanfaatkan untuk mengunduh aplikasi kitab suci supaya kita bisa membangun relasi dengan Tuhan Yang Maha Esa di mana pun, dan kapan pun.
Selanjutnya ciri kedua Profil Pelajar Pancasila, yaitu Berkebinekaan Global. Berdasarkan ciri yang kedua ini, dimaksudkan agar pelajar Indonesia memiliki pemikiran yang terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, namun tetap mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Jadi intinya, kita sebagai Pelajar Pancasila harusnya mampu menumbuhkan sikap saling menghargai antarbudaya di dalam kehidupan bermasyarakat.
Di sisi lain, terkait dinamika globalisasi ini, masih ada ditemukan komentar-komentar di media sosial yang menunjukkan sikap saling merendahkan budaya lain. Seharusnya, kita sebagai Pelajar Pancasila memiliki rasa menghargai dan menghormati antarbudaya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keharmonisan dan keutuhan internal maupun eksternal masyarakat.
Di era globalisasi, khususnya dengan perkembangan IPTEK, kita bisa mengenal kebudayaan-kebudayaan bangsa lain hanya lewat telepon genggam saja tanpa harus mengunjungi secara langsung. Dan hal ini merupakan faktor pendukung mewujudkan pengetahuan akan ciri Berkebinekaan Global dari Profil Pelajar Pancasila.
Kemudian ciri yang ketiga yaitu Gotong Royong. Para pembaca sekalian pasti sudah familier sekali dengan istilah ini. Ya benar, gotong royong merupakan kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama supaya kegiatan yang dilakukan lancar, mudah dan ringan.
Tidak menutup kemungkinan di era globalisasi ini banyak pelajar yang menjadi individualisme karena mereka tidak memiliki kepedulian dengan sesama, dan hanya terfokus pada telepon genggam mereka saja. Namun apabila diterapkan dengan baik di lingkungan sekolah, ciri ketiga Profil Pelajar Pancasila ini memiliki dampak positif. Yakni, ciri Gotong Rotong ini bisa memupuk rasa persatuan dengan imbas mengetahui informasi terbaru di masyarakat. Misalnya ada teman yang mengalami musibah akibat bencana alam, dan kita bisa langsung mengirimkan bantuan yang mereka butuhkan. Begitu pula jika hal itu terjadi dengan diri kita.
Berikutnya ciri yang keempat yaitu Mandiri. Kata mandiri (KBBI) berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pada orang lain. Jadi di era globalisasi ini, Pelajar Pancasila yang memiliki sikap mandiri berarti mampu berdiri sendiri dan bisa bertanggung jawab atas proses hasil belajarnya. Artinya, Pelajar Pancasila harus mengerti setiap proses pembelajaran yang ia lalui dan mempertanggungjawabkan hasil belajarnya.
Jadi, misalnya kita (pelajar) mendapat tugas dari guru kemudian mencari jawaban dari internet. Di sini, kita tidak serta merta menyalin jawaban dari dunia maya. Akan tetapi, kita juga harus mengerti dan memahami isi pembelajarannya. Sehingga dampak negatif era globalisasi ini pun dapat menjadi catatan bagi kita semua, tentunya agar tidak mencetak ‘generasi instan’.
Selanjutnya ciri yang kelima yaitu Bernalar Kritis. Bernalar Kritis di era globalisasi ini maksudnya kita sebagai Pelajar Pancasila mampu memproses informasi-informasi yang didapat dari media sosial dengan cara menganalisis kebenaran informasi yang didapat dari media sosial.
Dewasa ini, banyak pelajar yang menelan mentah-mentah informasi dari internet dan malah menyebarluaskan informasi hoaks tersebut. Seharusnya, kita sebagai Pelajar Pancasila yang bernalar kritis mampu menyaring informasi yang kita dapat sebelum menyebarluaskan informasi (hoaks) tersebut.
Ciri yang terakhir yaitu Kreatif. Kreatif berarti mampu menghasilkan kreativitas (sesuatu) hal yang belum pernah ada sebelumnya atau sesuatu yang bersifat orisinal. Tidak perlu jauh-jauh mencari contoh konkretnya, bisa kita lihat ketika pelajar diberikan tugas untuk membuat suatu karya yang orisinal. Di mana, masih banyak pelajar yang mengambil (plagiat) karya orang lain dari internet, padahal ini merupakan kejahatan intelektual.
Melalui pembahasan singkat tentang ciri dan sikap-sikap Pelajar Pancasila ini, penulis berharap kita sebagai pelajar mampu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari terutama di era globalisasi ini. Karena apa? Karena Pancasila adalah wujud pertahanan kita terhadap pengaruh budaya asing, dan Profil Pelajar Pancasila merupakan karakter pelajar yang diharapkan Indonesia sebagai Generasi Emas 2045.
Peserta 02 Kategori Siswa, Kompetisi #Gerbangmenulis2021
Angel Hevina
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Dinamika Sosial Dunia Penyiaran: Memulai Siaran Berkualitas Dari Sekolah
Di era modernisasi dan globalisasi, perkembangan televisi mengalami transformasi yang tidak terduga. Kini, televisi tidak hanya berbentuk layar yang besar, namun sudah bisa kita genggam
Fenomena Khong Guan dan Jebakan Euforia Timah di Bangka Belitung
Menjadi narasumber pada kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi Se-Babel (7 s.d 9 Juni 2022), membuat penulis termotivasi untuk menulis tulisan ini. Penulis tergelitik ketika
KONSELING INDIVIDU, CARA JITU ATASI MASALAH SISWA
Bimbingan dan Konseling memiliki peranan penting di sekolah. Sebagai wadah mengatasi masalah siswa, bimbingan konseling juga diharapkan dapat membantu siswa berkembang secara lebih opti
Merdeka Belajar dalam Pendidikan 4.0
Merdeka Belajar merupakan langkah awal pemerintah memulai revolusi pendidikan dengan konsep kemerdekaan dalam segala aspek pendidikan formal. Merdeka Belajar menjadi wadah untuk mencipt
Dampak Globalisasi Terhadap Perilaku Pelajar, Bahayakah?
Di era revolusi industri 4.0 saat ini, pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal melesat begitu cepat tersebar. Peristiwa ini hampir tanpa sekat (jarak dan waktu) melalui media sosial
Merdeka Belajar di Tengah Gelombang Ketiga Masa Pandemi
Pendidikan merupakan sebuah usaha yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal yang nantinya bisa melahirkan individu-individ
Kepribadian Guru dan Pengaruhnya Terhadap Penguatan Pendidikan Karakter Siswa
Guru merupakan aktor utama dalam proses pembelajaran. Gurulah yang mempertimbangkan strategi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan. Banyaknya variasi kualitas pengajaran dijelaskan
Penguatan Karakater Generasi Muda, Amankan Masa Depan Bangsa!
Generasi muda saat ini menjadi titik tolak keberhasilan dari negara. Tidak keliru jika disebut masa depan negara, karena kualitas dan kemajuan negara Indonesia memang bergantung pada ge
Esensialitas Pendidikan Karakter dalam Bermedia Sosial di Era Globalisasi
Sadar atau tidak, di zaman sekarang anak-anak jauh lebih individualis dibanding anak millenials (generasi Y) pada zamannya. Orang tua yang sibuk lebih memilih untuk memberikan gadget ke
Pentingnya Kokohkan Karakter Pemuda Masa Depan
Para pemuda adalah generasi penerus masa depan yang keberadaannya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Keberadaan para generasi muda saat ini kela