
Naik Kelas Tapi Tidak Belajar?: Solusi Merdeka Belajar Di tengah Pandemi
Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Menteri Pendidikan, Bapak Nadiem Anwar Makarim, melalui surat edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 yang menjelaskan tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19), menghendaki agar seluruh peserta didik bisa mendapatkan layanan pendidikan yang optimal, namun harus selalu mengutamakan protokol kesehatan guna untuk memutus mata rantai Covid-19.
Kondisi ini membuat dunia pendidikan melakukan pembelajaran melalui daring/ online. Namun pembelajaran online atau daring bukanlah suatu sistem yang harus dipersulit dalam bidang pendidikan, suatu sistem yang telah ada dengan berjalannya perkembangan dunia teknologi. Semua boleh memberi pendapat bahwa semua saat ini kehidupan telah diwarnai dan harus beradaptasi dengan teknologi. Akan tetapi, fakta yang berada di lapangan berbicara lain. Salah satunya sistem pembelajaran yang diharapkan dengan menggunakan media digital atau daring, yang mana bisa dibilang masih belum optimal di Indonesia.
Pembelajaran daring bukan hanya sekadar memprioritaskan materi yang akan diajarkan, tetapi juga soal fasilitas dan penetrasi jaringan internet. Selain itu, kemampuan dan persepsi para siswa maupun guru berbeda atas daya tangkap tentang pembelajaran daring.
Perubahan sistem pembelajaran yang mendadak membuat banyak orang memiliki persepsi yang berbeda, masih banyak pihak yang belum siap untuk menghadapi pembelajaran melalui sistem daring (online). Sekolah penulis, SMA N 1 Manggar, sudah melakukan pembelajaran melalui daring selama hampir 2 tahun. Selama pembelajaran dilakukan secara daring, banyak siswa yang mengeluh bosan dan capek dalam mengerjakan tugas yang setiap harinya diberikan, jika pembelajaran dilakukan secara tatap muka mungkin tugas tidak akan diberikan setiap harinya. Banyak para orang tua yang ikut mengeluh kepada pihak sekolah, karena mereka merasa jika di rumah anak-anak mereka tidak belajar dengan efektif.
Pada era pandemi ini, penulis juga termasuk bagian dari 60 juta pelajar di Indonesia yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar yang disebut dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ini merupakan pengalaman yang baru dalam sejarah karena sebelumnya belum pernah dilakukan menyeluruh di Indonesia. Di sekolah penulis sendiri, kami menggunakan keahlian sistem aplikasi Zoom, di mana saat mengikuti zoom ada peraturan penting untuk selalu menyalakan kamera yang bertujuan agar guru mengetahui apakah siswa yang mengikuti zoom tersebut benar-benar menyimak materi dengan sungguh-sungguh terhadap orang yang berbicara.
Media bisa menjadi tolak ukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi dan pembelajaran online yang masih minim atau telah maksimal. Bisa saja jaringan dan fasilitas lengkap, tetapi pemahaman antara dua-belah pihak sangat berpegaruh dalam penerapan sistem daring. Bahkan banyak juga siswa yang memiliki pemahaman yang kurang "Lola" (loading lambat) untuk memahami materi yang diberikan. Namun, apabila sistem koordinasi pembelajaran dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka rancangan pembelajaran daring dengan menyesuaikan kelompok-kelompok terhadap minat dan bakat siswa dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Sebagai siswa, kita membutuhkan keberanian dan terobosan yang kreatif untuk menjadi pelopor dalam hal merdeka belajar. Salah satunya menggerakkan pendidikan nasional dari kondisi di tengah pandemi ini. Di mana negara-negara lain sebenarnya sudah melangkah jauh menuju pendidikan yang ideal. Termasuk merdeka belajar versi masing-masing negara.
Merdeka belajar? Apa sih merdeka belajar? Ternyata jika kita lakukan survei masih banyak pelajar yang belum mengetahui makna merdeka belajar. Menurut M. Lukman Leksono (2021) yang dilansir oleh kalderanews.com, program merdeka belajar sudah diluncurkan oleh Mendikbud Nadiem Makarim sejak tahun 2020 silam. Hal ini membuat peralihan sistem belajar yang sebelumnya tahun 2013 bernama kurikulum K-13 menjadi kurikulum merdeka belajar tahun 2020. Nadiem Makarin menyebutkan, Merdeka Belajar ini merupakan permulaan dari gagasan-gagasan nanti yang diluncurkan untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional yang terkesan monoton.
- Lukman Leksono (2021) juga menambahkan, pada masa pandemi Covid-19 ini, proses pembelajaran juga dialihkan dari tatap muka ke online atau e-learning selama masa pandemi belum berakhir. Ada 2 hal yang menarik perlu kita kaji lebih dalam, yaitu dilihat dari aspek kesempatan dan risiko untuk sekolah-sekolah yang terdampak pandemi.
Pertama, ada kesempatan yang bisa diambil, yaitu sekolah bisa mengembangkan pembelajaran jauh dengan menerapkan pembelajaran berbasis aplikasi online dan web dibuat oleh pemerintah, teknologi sekolah, chrome atau google. Kedua, ada risiko yang harus diamati, yaitu seberapa jauh kualitas pembelajaran jarak jauh berbasis aplikasi online dan web yang aktif dan efesien serta tidak membosankan bagi siswa sertas mudah untuk dijangkau baik di perkotaan maupun perdersaan. Aplikasi online ini diharapkan mampu menjawab tantangan pemerintah untuk membantu siswa dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Melihat fenomena ini, pemerintah seharusnya juga segera menyiapkan pembelajaran jarak jauh yang efektif dan efisien untuk para siswa agar bisa menjadi pelopor “Merdeka Belajar” di sekolah bisa terus berjalan. Salah satu solusi metode pembelajaran yang terbaik dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam masa pandemi ini dan tidak membosankan yaitu blended learning. Blended learning? Apa sih blended learning? Dilihat dari lingkungan sekitar ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu blended learning.
Dilansir sevima.co.id (2020), blended learning merupakan metode pembelajaran yang digunakan dalam sistem pendidikan merdeka belajar. Menerapkan konsep cara belajar yang aktif, inovatif, dan seru sesuai dengan kebutuhan zaman. Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini adalah memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Blended learning juga merupakan sebuah jalan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian yang menarik dengan model dan gaya pembelajaran yang menarik. Blended learning juga adalah sebuah kombinasi pengajaran langsung (face to face) dalam pembelajarn jarak jauh, tapi lebih daripada itu sebagai wadah untuk interaksi secara sosial.
Keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face to face) dan pengajaran online, dan sebagai elemen dari interaksi sosial, yaitu (sevima.co.id, 2020):
- Adanya interaksi antara pengajar dan siswa.
- Pengajaran bisa dilakukan secara online.
- Blended learning = Combining Intructional modalities (or delivery media).
- Blended learning = Combining Intructional methods.
Dalam metode blended learning juga dibangun untuk menjadikan pendidikan karakter. Artinya, selain mewujudkan siswa yang mampu berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Namun juga dapat mewujudkan siswa yang jujur, religius, kerja keras, tekun, tanggung jawab, adil, disiplin, dan toleran. Singkatnya, Blended learning ini dapat mewujudkan tujuan sistem pendidikan merdeka belajar, yaitu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul.
Naik kelas tapi tidak belajar? Semoga blended learning ini menjadi sebuah solusi merdeka belajar dari optimalisasi pembelajaran di masa pandemi.
Graffina
Artikel ini telah terbit di harian Belitong Ekspres pada Selasa (26/10/2021)
Peserta 06 Kategori Siswa, Kompetisi #Gerbangmenulis2021
Komentar
sangatt menarikk????????????
Tulisan yang sangat memotivasi, memberikan informasi yang sangat penting dan menarik bagi siswa lainnya
Wahh... Keren banget, sangat memotivasi kami
Wahhh kereen bangettt sangat memotivasi..
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Dinamika Sosial Dunia Penyiaran: Memulai Siaran Berkualitas Dari Sekolah
Di era modernisasi dan globalisasi, perkembangan televisi mengalami transformasi yang tidak terduga. Kini, televisi tidak hanya berbentuk layar yang besar, namun sudah bisa kita genggam
Fenomena Khong Guan dan Jebakan Euforia Timah di Bangka Belitung
Menjadi narasumber pada kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi Se-Babel (7 s.d 9 Juni 2022), membuat penulis termotivasi untuk menulis tulisan ini. Penulis tergelitik ketika
KONSELING INDIVIDU, CARA JITU ATASI MASALAH SISWA
Bimbingan dan Konseling memiliki peranan penting di sekolah. Sebagai wadah mengatasi masalah siswa, bimbingan konseling juga diharapkan dapat membantu siswa berkembang secara lebih opti
Merdeka Belajar dalam Pendidikan 4.0
Merdeka Belajar merupakan langkah awal pemerintah memulai revolusi pendidikan dengan konsep kemerdekaan dalam segala aspek pendidikan formal. Merdeka Belajar menjadi wadah untuk mencipt
Dampak Globalisasi Terhadap Perilaku Pelajar, Bahayakah?
Di era revolusi industri 4.0 saat ini, pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal melesat begitu cepat tersebar. Peristiwa ini hampir tanpa sekat (jarak dan waktu) melalui media sosial
Merdeka Belajar di Tengah Gelombang Ketiga Masa Pandemi
Pendidikan merupakan sebuah usaha yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal yang nantinya bisa melahirkan individu-individ
Kepribadian Guru dan Pengaruhnya Terhadap Penguatan Pendidikan Karakter Siswa
Guru merupakan aktor utama dalam proses pembelajaran. Gurulah yang mempertimbangkan strategi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan. Banyaknya variasi kualitas pengajaran dijelaskan
Penguatan Karakater Generasi Muda, Amankan Masa Depan Bangsa!
Generasi muda saat ini menjadi titik tolak keberhasilan dari negara. Tidak keliru jika disebut masa depan negara, karena kualitas dan kemajuan negara Indonesia memang bergantung pada ge
Esensialitas Pendidikan Karakter dalam Bermedia Sosial di Era Globalisasi
Sadar atau tidak, di zaman sekarang anak-anak jauh lebih individualis dibanding anak millenials (generasi Y) pada zamannya. Orang tua yang sibuk lebih memilih untuk memberikan gadget ke
Pentingnya Kokohkan Karakter Pemuda Masa Depan
Para pemuda adalah generasi penerus masa depan yang keberadaannya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Keberadaan para generasi muda saat ini kela
sangat menarik dan membuat sayaa termotivasi