• SMA NEGERI 1 MANGGAR
  • Totality Is The Key To Quality

Menilai Peserta Didik dengan OKE!

Berbicara mengenai pendidikan dan pembelajaran memang tidak akan pernah ada habisnya. Terbaru, kita banyak disibukkan dengan penerapan kurikulum merdeka di sebagian sekolah di Indonesia. Banyak hal yang berubah, tidak hanya dari proses pembelajaran namun juga perubahan tentang cara menilai kemampuan peserta didik. Penilaian atau asesmen yang dilakukan tidak lagi terbatas pada penilaian akhir. Namun terjadi pergeseran paradigma yang signifikant sehingga penilaian lebih ditekankan pada proses pembelajaran peserta didik.

Perubahan porsi penilaian tersebut mungkin terdengar sederhana. Hanya terjadi perubahan porsi penilaian yang biasanya adalah penilaian sumatif menjadi penilaian formatif. Akan tetapi, fenomena berbeda justru saat ini banyak terjadi di lapangan. Sebagian besar guru masih terkurung dengan pola lama yang mengganggap bahwa ulangan ataupun ujian akhir adalah jalan satu-satunya mengukur kemampuan peserta didik. Pola tersebut terasa wajar masih digunakan, karena memang selama ini semuanya seolah menjadi budaya dalam pembelajaran yang kita lakukan. Tapi apakah kita harus terus mengikuti pola tersebut, sementara tuntutan dan arah pendidikan yang terus berubah?

Sebagai seorang pendidik yang profesional, kita tidak bisa hanya nyaman dalam satu keadaan. Ibaratkan sebuah mesin, kita harus terus melalukan riset dan pengembangan sehingga terus dapat up to date.  Begitu pula dengan pola pengajaran dan pola penilaian yang kita lakukan. Kita harus terus menyesuaikan dan memperbaharui pengetahuan serta keterampilan mengenai hal tersebut. Lantas bagaimana cara yang kita dapat lakukan untuk menilai sesuai tuntutan zaman atau bahkan cocok di semua zaman?

Ada tiga hal utama  yang dapat dijadikan dasar dalam melakukan penilaian. Ketiganya dapat disingkat dengan strategi OKE yang merupakan akronim dari objektif, krratif, serta edukatif. Pertama, penilaian yang kita lakukan haruslah memperhatikan prinsip objektif. Artinya penilaian yang kita susun sebagai guru harus benar-benar sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pada titik ini, unsur subjektivitas guru harus benar-benar di hilangkan.

Seperti yang kita ketahui, guru pada biasanya cenderung menyukai anak didik dengan sikap terpuji dan tidak menyenangi sebaliknya. Pada saat menilai, tentu ia akan berat sebelah, lebih memihak pada anak yang berperilaku baik.  Menghilangkan sepenuhnya unsur subjektivitas memang tidak mungkin. Untuk itu guru diharapkan senantiasa fokus dan berpedoman pada kriteria penilaian yang telah disusun. Berusaha menghindari setiap faktor yang mengganggu sehingga efek bias bisa diminimalisir. Objektif berarti guru dalam melaksanakan penilaian berdasarkan standar dan prosedur yang tepat sehingga hasilnya pun objektif. Salah satu kriterianya, memberikan penilaian sesuai data dan fakta di lapangan tanpa intervensi. Bebas dari unsur kepentingan, sehingga pengalaman belajar siswa disajikan sesuai kondisi sebenarnya. 

Selanjutnya prinsip yang dapat kita terapkan dalam menyusun penilaian adalah kreatif. Seorang guru sebaiknya tidak monoton dalam menyusun suatu penilaian pembelajaran. Artinya penilaian tidak hanya harus menggunakan tes dalam bentuk pilihan ganda ataupun essay. Penilaian dapat digunakan dalam bentuk lainnya, sebut saja penilaian kinerja. Tidak hanya itu, siswa juga dapat dipertemukan dengan jenis tes lain seperti halnya tes lisan. Hal ini jelas akan memberikan alternatif penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik itu sendiri.

Guru juga dapat melakukan kombinasi beberapa jenis penilaian dalam mengukur kemampuan peserta didik. Misalnya saja untuk satu semester, dapat dilakukan penilaian kinerja, tes lisan, tes tertulis, bahkan portofolio. Tentunya jenis penilaian tersebut juga harus disusun berdasarkan karakteristik materi pembelajaran yang ada. Pembelajaran biologi dengan materi sistem pernapasan misalnya dapat dibuatkan penilaian kinerja melalui praktikum dan tes lisan. Semuanya tergantung dengan daya kreativitas seorang guru tentunya dalam meramu penilaian pembelajaran.

Terakhir, penilaian yang disusun oleh guru harusnya adalah penilaian yang edukatif. Artinya penilaian yang ada harus memberikan pembelajaran baik dari segi materi ataupun karakter peserta didik. Selama ini kita hanya merasa bahwa penilaian adalah suatu hal yang wajib dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Namun lebih dari itu, esensi penilaian adalah membungkus pembelajaran menjadi satu kesatuan. Dengan adanya penilaian, siswa harusnya mendapatkan suatu kesimpulan tentang apa yang dipelajarinya dan penerapannya untuk kehidupan saat ini ataupun kehidupan dimasa yang akan datang. Edukatif dalam penilaian ini dapat dilakukan dengan memasukkan unsur karakter serta memasukkan permasalahan kontekstual. Hal ini akan memberikan pengalaman serta pengetahuan kepada siswa tentang esensi dari materi yang ia pelajari. Tidak hanya itu, penilaian edukatif juga memerlukan refleksi dalam setiap akhir dari penilaian yang dilakukan.

Strategi OKE dalam penyusunan penilaian ini akan memberikan banyak sekali manfaat jika dapat dilakukan. Salah satu hal yang didapatkan adalah asas keadilan. Ases ini akan menumbukan penerimaan dan rasa puas dalam diri peserta didik terhadap apapun hasil yang mereka peroleh. Siswa percaya kepada gurunya karena tidak adanya pilih kasih. Bagi peserta didik yang belum menunjukkan kemajuan belajar, penilaian tersebut membangkitkan motivasi untuk melakukan usaha-usaha perbaikan.

Menutup pemabahasan kita tentang penilaian, sebagai guru kita harus ingat bahwa penilaian bukan bukanlah sebatas memberikan angka, huruf atau berbagai deskripsi. Menilai adalah tugas guru memenuhi hak peserta didik yang harus dijalankan dengan benar sebagai cermin profesionalisme seorang guru. Lebih dari itu, sikap adil dan objektif dalam setiap tindakan penilaian secara tidak langsung mengirim pesan pada peserta didik bahwa untuk mencapai suatu keberhasilan semestinya ditempuh dengan cara-cara yang benar dan terpuji. Yuk, kita buat siswa kami percaya bahwa mereka berada di tangan guru yang tepat melalui penialian yang OKE!

Oleh: Hariyanto, M.Pd

Guru Biologi SMAN 1 Manggar

Artikel ini telah terbit di harian Belitong Ekspres pada 14 Maret 2023

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
OSN Kabupaten Beltim, SMAN 1 Manggar Jadi Juara 5 Tahun Berturut

Sepak terjang SMAN 1 Manggar dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten Belitung Timur (Beltim) belum terkalahkan. Tahun 2024 ini, SMAN 1 Manggar kembali menyabet gelar juar

18/04/2024 19:59 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Belitung Timur Juarai OSN Kabupaten Beltim 5 Tahun Berturut-turut

Sepak terjang SMAN 1 Manggar dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten Belitung Timur (Beltim) belum terkalahkan

18/04/2024 19:55 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Peduli 2024, SMANSA Bagikan 383 Paket Sembako Senilai Rp39.415.000

Didik SMANSA Peduli SMAN 1 Manggar kembali di gelar pada Rabu (03/04)  dan Kamis (04/04) didepan kantor camat Manggar. Kegiatan ini merupakan hal rutin yang dilakukan SMAN 1 Mangg

08/04/2024 11:22 WIB - Administrator
123 Pelajar Beltim Lulus Perguruan Tinggi Negeri Melalui Jalur SNBP 2024, Smansa Manggar Menjadi Yang Terbanyak.

 Sebanyak 123 pelajar Belitung Timur lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP). Sementara itu, terdapat 73 pelaja

08/04/2024 11:16 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Raih Prestasi Gemilang Karya Tulis Ilmiah Sumber Daya Air 2024, Sisihkan 1044 Peserta

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - SMAN 1 Manggar Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Beltim) kembali mendulang prestasi gi

28/03/2024 13:02 WIB - Administrator
48 Siswa SMAN 1 Manggar Belitung Timur Lolos SNBP 2024, Arifki Berhasil Masuk Kedokteran Hewan IPB

Sebanyak 48 siswa di SMAN 1 Manggar berhasil lolos dalam Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) untuk masuk perguruan tinggi negeri 

28/03/2024 12:54 WIB - Administrator
Inovasi Kampung Galaksi, Ajang Dakwah Kekinian SMAN 1 Manggar di Bulan Ramadan

Inovasi dan kreativitas selalu dilakukan oleh SMAN 1 Manggar. Dalam menyambut bulan ramadhan, sekolah dan tagline totalitas kunci kualitas ini kembali melakukan inovasi pada Jumat (8/03

12/03/2024 11:18 WIB - Administrator
Peningkatan Kompetensi Profesional Guru, Guru Besar Upi Bandung Berikan Inspirasi di Beltim

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI BELITUNG TIMUR SMAN 1 Manggar tidak hentinya terus melakukan inovasi dan pengembangan. Kali ini sekolah negeri tertua di Kabupaten Belitung Timur tersebu

12/03/2024 11:15 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Bangka Belitung Nyaba Ka SMAN 15 Bandung.... Ternyata Jadi Kepala Sekolah Harus "Gila"....

Jumat, 1 Maret 2024 SMAN 15 Bandung menerima kunjungan Kepala SMAN 1 Manggar beserta tim, diterima di ruang rapat wakasek SMAN 15 Bandung.  Hadir Sabarudin, M,

12/03/2024 11:10 WIB - Administrator
Studi Tiru di Dua Sekolah, SMAN 1 Manggar Panen Ilmu di Bekasi & Bandung

SMA Negeri 1 Manggar tidak hentinya mengembangkan kemampuan kepala sekolah, guru dan siswanya. Guna mengembangkan hal tersebut, sekolah ini melakukan studi tiru ke SMA Islam PB Soedirma

12/03/2024 11:04 WIB - Administrator