• SMA NEGERI 1 MANGGAR
  • Totality Is The Key To Quality

GURU MENYENANGKAN VS GURU MENEGANGKAN

Guru merupakan sosok yang luar biasa. Seperti yang kita ketahui, orang tua siswa biasanya hanya fokus pada beberapa anak saja. Akan tetapi, sosok guru lebih dari itu. Mereka harus menjadi orang tua dan menghadapi ratusan anak dengan karakter yang berbeda di sekolah. Saat masuk kedalam kelas, seorang guru bukan hanya menyampaikan materi. Guru juga juga harus menjadi sosok yang paling mengerti karakter setiap siswanya. Hal ini dikarenakan tugas guru pada dasarnya adalah membuat siswa paham dan mengerti materi yang disampaikan dengan baik sesuai dengan karakter dan cara siswa itu belajar.

Menjadi seorang guru pada masa sekarang, tidak lagi sama dengan sebelumnya. Guru masa kini haruslah menjadi guru yang disenangi oleh siswanya. Tidak hanya itu, guru tidak boleh lagi menjadi momok menakutkan. Hal ini sangat penting mengingat peserta didik masa kini bukanlah peseta didik yang dulu. Bukan lagi peserta didik yang rela menahan rasa kantuk luar biasa atau bahkan terpaksa menahan keinginan untuk buang air karena takut dimarahi oleh guru yang mengajar saat itu. Peserta didik saat ini adalah mereka yang sudah lebih “berani” untuk berpendapat dan mengeluarkan unek-unek yang dirasakan.

Akan tetapi, menjadi guru yang menyenangkan bukan berarti mengizinkan atau membuka ruang agar siswanya menjadi kurang ajar. Artinya guru tetap tidak boleh membebaskan siswa melakukan hal apa saja yang mereka inginkan. Guru tetap harus menempatkan diri menjadi sosok yang memberikan advice, nasehat, bimbingan, arahan, serta didikan yang seharusnya. Guru tetap harus menjadi figur, tetapi figur yang tidak lagi bersikap kaku namun lebih mencoba mengerti dan memahami kebutuhan belajar anak didiknya.

Perubahan yang terjadi tentunya harus segera dilakukan. Jika tidak, guru hanya akan menjadi sosok yang ditakuti tanpa memberikan nilai lebih bagi anak didiknya. Fenomena ini dapat disebabkan perbedaan yang sangat jauh dari cara mendidik pada masa kini dengan masa lalu. Dimana pada saat itu guru masih bisa memberikan hukuman fisik kepada peserta didik. Akan tetapi, saat ini semua  itu tidak lagi pada zamannya. Ada beberapa aturan yang sangat jelas melarang hal tersebut dilakukan. Oleh sebab itu, peserta didik saat ini  harus benar-benar mendapatkan treatment yang tepat. Dalam artian guru tetap dapat memberikan hukuman namun bukan lagi hukuman fisik. Hukuman/punishment yang dimaksud dapat berupa hal-hal yang membangun dan mendidik namun tetap memberikan efek peringatan kepada peserta didik.

Tidak hanya itu, guru juga harus menyadari bahwa saat ini anak didiknya merupakan generasi teknologi. Artinya mereka benar-benar diserbu dengan berbagai macam informasi yang dapat diakses dalam hitungan detik. Hal ini sangat berbeda dengan zaman dulu, dimana guru adalah sumber belajar utama. Kembali ke belakang, kebanyakan peserta didik didalam kelas didominasi rasa takut jika gurunya benar-benar tidak mengajar. Atau mengajar, tetapi dengan ketegangan yang diciptakan sehingga membuat anak  terpaksa duduk didalam kelas ketidaknyaman sehingga membuat mereka tidak bisa menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru.  Belajar dalam kondisi demikian sedikit banyak akan membuat siswa menjadi sangat fokus, tetapi fokus yang dipaksakan karena rasa takut. Akan tetapi , justru hal tersebut akan membuat peserta didik tidak bisa menerima pembelajaran dengan baik.

Pemaparan diatas secara umum sebaikmya membuat guru bisa kembali menata cara mengajar dan memperlakukan peserta didik. Peserta didik masa kini sangat kritis dalam berpikir karena kemampuan mereka dalam memperoleh informasi di era digitalisasi ini sangat cepat. Oleh karena itu guru masa kini pun harus menjadi guru yang bisa mengemas materi pembelajaran lebih menarik. Hal ini tentunya agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik. Guru yang menyenangkan dalam hal ini adalah guru yang bisa membuat siswa yang awalnya merasa jenuh didalam kelas menjadi kembali bersemangat dalam belajar. Tidak hanya itu, guru juga diharapkan mampu membangun semangat siswa

Menjadi guru yang menyenangkan pun tidak melulu tentang kebebasan. Artinya menyenangkan tersebut bukan berarti membuat siswa menjadi bebas bersikap tanpa kontrol. Namun lebih dari itu, sikap guru dan penerimaan terhadap siswanya menjadi poin penting. Hal ini dikarenakan siswa masa kini akan bersikap baik terhadap guru dan bisa menerima materi dengan baik, ketika gurupun bisa bersikap baik dan menghargai peserta mereka. Yuk, menjadi guru yang menyenangkan dengan mampu menciptakan pembelajaran menarik dan mengerti kondisi anak didiknya!  

Muhendy, S.Ds

Guru Seni Budaya SMA Negeri 1 Manggar

 

Artikel ini telah terbit di harian Belitong Ekspress pada Senin, 11 April 2022

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Persembahkan Kado HUT RI, Tim Futsal SMAN 1 Manggar Juara BIP CUP 2025

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Tim futsal SMAN 1 Manggar kembali mengukir prestasi gemilang di kancah olahraga pelajar Kabupaten Belitung Timur (Beltim). &nb

26/08/2025 19:20 WIB - Administrator
Gubernur Bangka Belitung Resmikan Wall of Fame SMAN 1 Manggar

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani meresmikan Wall of Fame SMA Negeri 1 Manggar di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (13/

26/08/2025 19:13 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Raih Juara 2 Regional Lomba Sekolah Siaga Kependudukan Paripurna Nasional

Manggar – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh SMA Negeri 1 Manggar. Sekolah yang berlokasi di Kabupaten Belitung Timur ini berhasil meraih Juara 2 Regional (11 Provinsi) dal

26/08/2025 19:06 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Sapu Bersih Gelar Juara LDBI Belitung Timur 2025, Siap Wakili ke Tingkat Provinsi

Prestasi gemilang kembali diraih SMAN 1 Manggar. Dalam ajang Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) tingkat Kabupaten Belitung Timur tahun 2025, sekolah unggulan ini berhasil menyapu bersi

26/08/2025 18:58 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Pertahankan Juara Umum O2SN Beltim, Tangguh Meski Lomba Daring

SMAN 1 Manggar kembali mencatatkan prestasi gemilang di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA se-Kabupaten Belitung Timur tahun 2025. Untuk kedua kalinya secara ber

26/08/2025 18:53 WIB - Administrator
Staf Ahli Gubernur Babel Buka MPLS SMAN 1 Manggar, Tekankan Karakter dan Etika Digital

Manggar – Senin pagi, 14 Juli 2025, aula utama SMAN 1 Manggar dipenuhi semangat baru. Ratusan siswa berseragam putih biru berganti putih abu-abu, duduk dengan penuh harap di bangk

26/08/2025 18:48 WIB - Administrator
SMAN 1 Manggar Raih Juara Umum FLS3N Tiga Tahun Berturut

SMA Negeri 1 Manggar kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih gelar Juara Umum Festival dan Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) tingkat Kabupaten Belitung Timur

26/08/2025 18:43 WIB - Administrator
Workshop Disiplin Positif di SMAN 1 Manggar: Mewujudkan Sekolah Aman, Berkarakter, dan Bebas Bullying

Komitmen menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying terus digalakkan oleh SMAN 1 Manggar. Salah satu upaya nyata diwujudkan melalui Workshop Disiplin Posi

26/08/2025 18:38 WIB - Administrator
Guru SMAN 1 Manggar Raih Juara 2 Nasional Berkat Cerita Inspiratif Jadi ASN

Kabar membanggakan kembali datang dari sekolah berprestasi di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim).  Hariyanto, guru Biologi di SMAN 1 Manggar, berhasil meraih Juar

26/08/2025 18:33 WIB - Administrator
Tax Goes to School 2025: Siswa SMAN 1 Manggar Belajar Pajak Lewat Simulasi UMKM

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Semangat edukasi pajak sejak dini digaungkan melalui kegiatan Tax Goes to School (TGTS) 2025 yang digelar di SMAN 1 Manggar pada Rabu, 21 Mei

08/08/2025 08:09 WIB - Administrator