SMAN 1 Manggar Bedah Buku, Wakil Rektor UBB & Dosen ITB Beri Pujian

Mengulang sukses tahun 2020, SMAN 1 Manggar kembali lakukan bedah buku. Acara yang bertujuan membedah karya literasi SMAN 1 Manggar tersebut bertajuk “Literakarsa Raya: Tunjukkan Potensi, Lejitkan Prestasi”, digelar Jumat malam (4/2).

Artinya acara ini pada dasarnya ingin menunjukkan hasil karya besar literasi SMAN 1 Manggar. Tidak tanggung-tanggung acara ini menghadirkan dosen ITB (Institut Teknologi Bandung) dan dosen UBB Universitas Bangka Belitung) sebagai pembedah.

Sebut saja Dr Epin Saepudin, M.Pd dan Dr Dwi Haryadi, SH, MH yang juga merupakan wakil Rektor 3 UBB. Kemudan hadir sebagai moderator adalah salah satu guru terbaik SMAN 1 Manggar, Winda Ari Anggraini, MA. Hadir juga Bupati Beltim, Burhanudin.

Pada saat acara tersebut, Burhanudin sangat mengapresiasi bedah buku jilid dua yang dilakukan oleh SMAN 1 Manggar. Acara seperti ini layaknya angin segar bagi dunia akademik khususnya di Beltim. “Saya harap kedepannya makin banyak sekolah yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam memajukan dunia literasi di Beltim,” ucapnya.

Tidak hanya itu, ia juga sangat terpukau dengan karya-karya literasi SMAN 1 Manggar di tahun ini. “Saya sudah menerima semua buku yang dihasilkan oleh SMAN 1 Manggar. Saya benar-benar terpukau dengan semua karya yang dilahirkan. Saya rasa ini adalah karya yang lengkap dari kepala sekolah, guru, dan siswa,” katanya.

Bukan hanya dihadiri pembedah yang luar biasa, acara ini juga dihadiri oleh tamu undangan yang tidak main-main. Tidak hanya Bupati, Kepala Sekolah dan ketua OSIS SMA/SMK/MA Se Provinsi Babel, akademisi, mahasiswa, dan undangan penting lainnya hadir pada malam tersebut. Semua tamu menikmati acara dari awal sampai akhir dengan sangat antusias.

Acara yang tepat dimulai pukul 20.00 WIB tersebut dimulai dengan pemaparan tentang 12 karya literasi SMAN 1 Manggar oleh Epin Saepudin. “Saya akan membedah buku karya literasi di SMAN 1 Manggar secara konten dan konteks. Secara konten seluruh buku yang ditulis benar-benar sesuai bidang masing-masing,” ujar Epin.

“Misalnya kepala sekolah, guru, dan siswa dengan porsinya masing-masing. Sedangkan secara konteks, buku-buku yang di buat oleh SMAN 1 Manggar sangat relevan dengan situasi aktual saat ini. Saya rasa buku-buku ini adalah bentuk transformasi dunia literasi sekolah yang benar-benar nyata,” imbuhnya.

Kemudian pembedah kedua yaitu wakil rektor 3 UBB, Dwi Haryadi. Ia mengatakan bahwa yang dilakukan oleh SMAN 1 Manggar adalah literasi tanpa basa basi. Ia benar-benar kagum dengan apa yang dilakukan oleh SMAN 1 Manggar.

“Saya melihat inilah yang disebut dengan literasi tanpa basa basi. Artinya banyak sekolah yang berbicara tentang literasi tapi tidak melakukan apa-apa. Nah ini SMAN 1 Manggar berbicara tentang literasi dan itu nyata dalam bentuk karya,” ucap Dwi.

Tidak hanya itu dia juga mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh SMAN 1 Manggar merupakan hasil pemikiran yang luar biasa. “Saya juga benar-benar kagum dengan karya-karya buku ini karena semua buku tersebut merupakan karya yang dihasilkan dari pemikiran dan simpul ide para penulis,” tandasnya.

Kedua pembedah buku tersebut juga kagum dengan salah satu siswa penulis negeri bawah angin yang juga hadir memaparkan bukunya, yaitu Helena Nuryatul Hafifah. Menurut keduanya Helena adalah bentuk nyata seorang siswa yang dekat dengan dunia literasi.

Kemudian mereka juga kagum dengan sosok Helena yang sangat tertarik dengan sejarah. “Saya benar-benar melihat wujud keberhasilan literasi ini dari Helena ini. Dia adalah contoh bahwa siswa SMAN Manggar benar- benar melek literasi”, jelas Epin.

“Saya sangat setuju dan saya juga kagum karena jarang seorang siswa yang senang dengan sejarah dan menulis tentang sejarah local seperti Helena. Dia adalah aset dunia literasi dimasa depan,” sambung Dwi.

Meriahnya acara bedah buku juga tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Hal ini disampaikan oleh ketua panitia bedah buku, Ares Faujian. “Alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar. Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung, seluruh panitia, pihak sekolah, undangan, dan tamu yang hadir di malam ini”, jelas Ares.

Suksesnya acara ini juga diakui oleh salah satu pesertanya, Toto Iswanto. “Saya sudah sangat menunggu acara malam ini. Saya benar-benar exited dan ternyata acaranya memang keren dan luar sesuai ekpektasi saya. Selamat kepada kepala sekolah, guru, dan siswa yang telah berkarya,” jelas Toto.

Animo peserta yang tinggi ini tidak terlepas dari kemasan acara yang dibuat santai namun tidak melupakan esensi bedah buku. Menurut Kepala SMA Negeri 1 Manggar, Sabarudin, kemasan acara dibuat dengan sedemikian rupa supaya menarik dan tidak membosankan.

“Sama halnya seperti tahun 2020, tempat bedah buku kali ini juga mengambil tempat yang santai. Namun bedanya, tahun ini tempatnya ada di lingkungan SMAN 1 Manggar. Kami sudah punya KAFE literasi yang memadai untuk acara bedah buku ini. Tentu hal ini juga untuk mematahkan anggapan bahwa bedah buku harus sangat formal dan kurang menarik,” ungkap Sabarudin.

Terakhir Sabarudin juga berharap kedepannya acara ini akan terus berlangsung. “Sebelumnya kami berterima kasih atas semua pihak yang telah mendukung. Bupati, dan tamu undangan yang berkenan hadir. Kemudian kami berharap kedepannya acara seperti ini terus berlangsung,” ucapnya.

“Artinya kedepan kami tetap harus menjadi ritme dalam menulis buku sehingga ada bahan untuk bedah buku ditahun selanjutnya. Intinya tidak akan bedah buku tanpa adanya karya literasi di tahun selanjutnya. Oleh sebab itu, kami harus tetap berkarya untuk kedepannya,” tutup Sabarudin. (rel)

Artikel ini disalin sepenuhnya dari laman https://belitongekspres.sumeks.co/sman-1-manggar-bedah-buku-wakil-rektor-ubb-dosen-itb-beri-pujian/

(Admin, HR)