Monicka Sempat Ragu di Babak Deatch Match

Kembali prestasi membanggakan didapatkan oleh SMAN 1 Manggar pada Minggu (8/10). Prestasi tersebut dipersembakan oleh Monicka yang menjadi medalis ------dalam ajang Geoolympic Student Competition 2023. Ajang yang diselenggakan oleh Departemen Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Namun demikian, untuk semifinal di Surabaya hanya diundang 10 Finalis terbaik dan Monicka salah satu diantaranya.

Menjadi medalis___ untuk ajang ini tidaklah mudah. Monicka harus melewati berbagai macam tes sampai akhirnya menjadi finalis. Ia harus mengikuti seleksi pengetahuan secara online sampai menjadi 10 besar yang diundang langsung ke Departemen Teknik Geofisika, ITS. Kemudian ini harus melewati dua tahap semifinal yaitu amazing run dan death match.

Tahap amazing run mengharuskan Monicka dapat menjawab soal pada setiap pos yang telah disediakan. Alhasil ia mendapatkan poin tertinggi di babak tersebut dan berhak melaju ke 6 (enam) besar. Setelah babak tersebut, Monicka harus menghadapi babak death match dimana ia harus mempertaruhkan poinnya dalam menjawab soal. Berkat kecerdasan dan strategi yang digunakan, ia pun berhasil menjadi grand finalis dan memasuki babak grand final. Kemampuan Monicka dalam menjelaskan teori tentang model geofisika menghantarnya menjadi medalis______dalam ajang tersebut.

”Alhamdulillah sangat bersyukur dapat menjadi medalis dalam ajang ini. Sebenarnya gak nyangka dapat melangkah sejauh ini karena memang saingannya benar-benar sangat luar  biasa dan juga berasal dari sekolah-sekolah yang terkenal dengan prestasinya. Namun sekali lagi syukur Alhamdulillah saya berhasil dan bisa menjadi yang terbaik”, ucap Monicka.

”Sempat sedikit ragu di babak death match karena saya harus mempertaruhkan poin yang sudah saya kumpulkan sebelumnya dengan soal yang akan saya jawab. Sempat poin saya juga tertinggal dari peserta lainnya, namun di akhir babak death match ini syukurnya saya masih dapat mengejar skor dan menjadi grandfinalis. Dan di presentasi materi di grandfinal alhmdulillah semuanya dilancarkan”, jelas Monicka.

“Pastinya keberhasilan ini bukan hanya karena saya pribadi, banyak pihak yang juga berkontribusi didalamnya. Oleh karenanya saja sangat mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, pihak sekolah, dan teman-teman yang telah mendukung. Terimakasih pula yang sebesarnya saya ucapkan kepala sekolah, Bapak Sabarudin yang benar-benar memfasilitasi siswanya untuk dapat berprestasi dimanapun. Kemudian terimakasih kepada pak Hariyanto sebagai pembimbing dan pembina yang juga sangat berkontribusi dalam perjalanan ini” jelas Monicka.

Kedepan Monicka berharap apa yang didapatkannya hari ini dapat menjadi inspirasi bagi adik kelasnya. “Semoga yang saya dapatkan ini menjadi inspirasi bagi teman-teman dan adik kelas saya. Inspirasi bahwa dari setiap kegagalan yang didapatkan Allah selalu menyiapkan banyak rencana indah setelahnya. Karena setelah gagal untuk berlaga di OSN Kebumian tingkat provinsi dua tahun berturut-turut saya mendapatkan hal istimewa seperti ini”, harap Monicka.

Hal yang sama juga disampaikan oleh pembimbing dan pembina OSN Kebumian, Hariyanto. Ia berharap Monicka dapat menjadi contoh bahwa kegagalan adalah suatu tahapan untuk menuju keberhasilan yang lebih tinggi.  “Harapannya sama seperti yang dikatakan Monicka, bahwa kemenangan ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya. Dan yang paling dapat diambil adalah bagaimana sifat pantang menyerah dan terus berusaha memberikan yang terbaik serta bangkit dari kegagalan yang terjadi”, ucap Hariyanto

Ucapan selamat dan rasa syukur disampaikan pula oleh kepala SMAN 1 Manggar, Sabarudin. ”Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada Monic yang sudah sangat luar biasa dapat menjadi medalis dalam ajang Geoolympic ini. Tidak mudah karena saya menyaksikan bagaimana Monic berjuang untuk sampai ke titik ini. Saya benar-benar bersyukur dan tentunya berterima kasih kepada Monic atas kerjakerasnya dalam mengharumkan nama SMAN 1 Manggar”, ucap Sabarudin.

”Semoga prestasi ini banyak memberikan inspirasi seperti yang sudah disampaikan oleh Monic dan pak Hariyanto karena memang benar kita dapat banyak belajar bahwa kegagalan bukan akhir segalanya. Kita harus tetap berjuang sehingga akhirnya buah yang manis dapat kita petik. Terimakasih tentunya kepada kedua orang tua Monic, pembimbing, serta keluarga besar SMAN 1 Manggar atas dukungannya yang tidak pernah putus. SMAN 1 Manggar, totalitas kunci kualitas”, pungkas Sabarudin.

Artikel ini disalin sepenuhnya dari dari terbitan Bangka Pos, 10 September 2023