Manusia dan Wajahnya
Wajah manusia, wajah yang penuh dengan misteri. Karena terkadang apa yang ditampilkan bukanlah yang sebenarnya. Keadaan juga kualitas hubungan membuat kita harus pandai menyesuaikan diri dalam bersikap sesuai posisi yang diperankan.
Pepatah Jepang tua menuliskan bahwa setiap manusia setidaknya memiliki 3 wajah yang akan ditampilkan atau diperlihatkan berdasarkan situasi yang sedang dihadapi.
Wajah pertama adalah wajah yang ditampilkan kepada dunia, wajah saat berada di lingkup masyarakat maupun pertemanan. Hal yang ditampilkan berupa ramah tamah, kesopanan, dan juga pembawaan diri yang tenang dan tegas. Kita melakukannya agar bisa berbaur dengan baik di lingkungan sekitar. Situasi ini lebih kepada situasi di lingkup pekerjaan, kehidupan bermasyarakat yang membuat kita akan selalu menjaga citra baik yang mungkin saja membuat diri ini berperilaku seperti orang lain. Wajah ini terkadang membuat pernyataan “don’t judge a book by its cover” sangat berarti. Terkadang kesalahan menilai orang hanya dari tampang yang terlihat membuat yang baik terlihat jahat juga sebaliknya. Mulai saat ini, bijaklah dalam hal menilai karena yang terlihat bisa jadi bukan kebenarannya. Wajah pertama membuat kita bersikap sebagaimana mestinya menjaga sikap di depan umum juga sebagai batasan tegas mengenai hubungan kedekatan yang harus di hormati entah itu antara bos dan karyawannya.
Wajah kedua ditampilkan saat bersama orang terdekat seperti keluarga juga sahabat yang sudah kita yakini mampu menjadi tempat berbagi juga berkeluh kesah. Wajah yang lebih bebas dalam berekspresi dan menunjukkan banyak hal karena merasa nyaman dan aman untuk bersikap terbuka. Bisa dikatakan wajah ini tercipta karena hubungan yang ada sudah terjalin akrab dan terpecaya sehingga tidak ada kecanggungan dimana merasa nyaman untuk bersikap apa adanya. Tak segan untuk tertawa lepas, saling bertukar cerita dan pengalaman, saling menunjukkan bahwa tidak adanya jarak diantara sesama. Menggunakan wajah ini berarti menghilangkan keraguan juga ketakutan untuk memulai interaksi yang lebih intens. Karena kita sangat membutuhkan dan bergantung terhadap mereka yang menjadi orang terdekat kita.
Wajah ketiga khusus untuk diri sendiri atau tidak pernah diperlihatkan kepada orang lain. Setiap manusia pasti memiliki privasi tentang dirinya yang lebih nyaman untuk tidak dibagi ataupun memang harus disimpan sendiri sesuatu itu. Sadar ataupun tidaknya akan ada saat dimana me time menjadi sangat dibutuhkan, saat lelah karena berinteraksi juga dengan hiruk pikuk kehidupan contohnya. Keinginan untuk memahami diri sendiri, mengistirahatkan tubuh, dan menenangkan pikiran membuat kita menjauh sebentar dari keramaian. Wajah ketiga ini merupakan wajah yang paling jujur karena kita hanya menjadi diri sendiri untuk sendiri tanpa harus takut dicela orang lain, pentingnya untuk mengenal siapa kita yang sebenarnya membantu kita lebih jujur dalam menggunakan setiap wajah yang ada.
Secara garis besar semua ini adalah kemampuan untuk bisa menyesuaikan dan berinteraksi sesuai porsinya. Wajah pertama menunjukkan sikap profesional juga pembawaan diri yang baik untuk ditunjukkan pada dunia, wajah kedua menjelaskan kedekatan hubungan seseorang dengan yang lainnya, dan wajah ketiga lebih kepada bagaimana kita mengenal pribadi tanpa harus takut menjadi diri sendiri.
Mungkin beberapa orang akan mengatakan bahwa menggunakan wajah berbeda merupakan kemunafikkan dan kebohongan. Kembali kepada setiap individu, tentang bagaimana Ia menyikapi dan memanfaatkan ketiga wajah ini dengan baik. 3 wajah ini lebih tepatnya untuk memberikan perbedaan interaksi mengenai kualitas hubungan juga porsi interaksi.
Opini Karya Viola Jivanca
(Siswi SMA Negeri 1 Manggar/73)
(Admin, HR)
Komentar
keceee
Mantapp
Keren Lanjutkan berkarya nya
mantapp, keren
good job !
Kereeen:"
kerennn, semangatt viola
Keren
mantappp, semangat terus :)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Merdeka Belajar Dalam Masa Pandemi COVID-19
Covid-19 tidak lagi menjadi kata yang asing ditelinga banyak orang, Virus yang hadir sejak Desember 2019 di Wuhan, China, ini menyebar begitu cepat ke berbagai penjuru dunia dalam hitun
Mosaik Modernisasi dalam Bernalar Kritis Pelajar Pancasila
Pada masa pandemi COVID-19 ini, pembelajaran tatap muka pada sekolah-sekolah di Indonesia menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Salah satu upaya sekolah untuk menyelesaikan hal tersebut
Berkebinekaan Global bersama Globalisasi
Setiap negara, pastinya memiliki penerus sebagai penegak dan pemimpin bangsanya, yaitu muda-mudi saat ini, termasuk juga di Indonesia. Para generasi penerus ini merupakan harapan masa d
Bunga Toleransi di Tengah Arus Globalisasi
Salah satu identitas bangsa Indonesia yang paling dikenal dari dulu hingga saat ini adalah keberagaman atau kebinekaan yang dimiliki. Identitas tersebut terbentuk dalam waktu yang jelas
Peran Pemuda dalam Konstruksi Masa Depan Bangsa
Peran pemuda dalam pembangunan bangsa sangatlah penting. Hal ini dikarenakan pembangunan suatu bangsa terletak pada generasi penerusnya. Demokrasi, ekonomi, teknologi, dan kemajuan ilmu
Pendidikan Karakter, Upaya Mencegah Dampak Negatif Westernisasi
Pada era globalisasi, westernisasi terdapat dalam perilaku dan karakter remaja terjadi karena para kaum milenial atau para remaja menganggap budaya barat adalah budaya yang gaul, modern
Naik Kelas Tapi Tidak Belajar?: Solusi Merdeka Belajar Di tengah Pandemi
Penyebaran virus Covid-19 di Indonesia memberikan dampak besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Menteri Pendidikan, Bapak Nadiem Anwar Makarim, melalui surat edaran Mendik
TRANSFORMASI ASESMEN PEMBELAJARAN DALAM BINGKAI MERDEKA BELAJAR
Gaung program sekolah penggerak semakin terdengar akhir-akhirnya ini. Sebanyak 2500 sekolah dari 34 provinsi dan 111 kabupaten/kota di Indonesia sudah menerapkan program ini mulai tahun
Teknologi dan Perubahan Sosial di Era 4.0
Pada hakekatnya, kemajuan teknologi dan dampaknya terhadap kehidupan adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Namun, kita bisa mengambil langkah bijak terhadap diri kita sendiri, ke
Dampak Westernisasi Terhadap Karakter Remaja Masa Kini
Masa remaja adalah masa transisi antara kanak-kanak menuju dewasa. Di mana, perilaku manusia muda ini bisa berubah dengan cepat, mengalami krisis identitas, dan juga emosi yang kuat. Re
kerenn, great job!