2 Siswa SMAN 1 Manggar Juarai Esai Ilmiah Nasional 2024, Berkat KULPA SOAP

Dua siswa dari SMAN 1 Manggar, Ferdinand Mirzan dan Syahrani Aprillia, kembali mengharumkan nama sekolah dengan meraih kemenangan dalam ajang bergengsi Medical Science of Diponegoro Olympiad (MEDDIPS) 2024. Lomba esai ilmiah ini diikuti oleh 179 peserta dari seluruh Indonesia, namun Ferdinand dan Syahrani berhasil menunjukkan keunggulan mereka dengan meraih posisi tertinggi.

Kompetisi MEDDIPS yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ini dikenal sebagai salah satu ajang paling kompetitif di kalangan siswa sekolah menengah atas. Dengan tema yang menantang dan standar penilaian yang tinggi, kompetisi ini menuntut peserta untuk tidak hanya memahami tema yang disajikan secara mendalam, tetapi juga mampu menyajikannya dalam bentuk esai ilmiah yang sistematis dan inovatif.

Ferdinand dan Syahrani mempersiapkan diri dengan sangat serius. Mereka menghabiskan waktu satu bulan penuh untuk untuk melakukan riset, membaca literatur ilmiah, membuat produk, serta berdiskusi dengan guru pembimbing mereka. "Kami ingin memastikan bahwa setiap argumen dalam esai kami didukung oleh data yang valid dan terkini. Tidak hanya itu, kami juga berusaha menghadirkan ide-ide yang segar dan relevan tema dan kontekstual dengan kehidupan kita saat ini," ujar Ferdinand.

Esai yang mereka tulis berjudul "KULPA SOAP: Optimalisasi Pemanfaatan Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata) dan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dalam Sediaan Paper Soap untuk Mencegah Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi Penyebab Demam Tifoid". Esai ini mengangkat isu tentang penyakit gastrovascular yaitu demam tifoid. Mereka mencoba menciptakan produk untuk mencegah demam tifoid menggunakan daun kirinyu dan bunga telang. Kedua bahan alami ini dpilih karena memiliki senyawa penghambat pertumbuhan bakteri penyebab demam typoid dan tentunya karena mudah ditemukan. Inovasi yang mereka ciptakan adalah membuat sabun kertas dengan kedua bahan tersebut.

Proses seleksi MEDDIPS 2024 berlangsung sangat ketat. Dari 179 esai yang masuk, panitia seleksi melakukan penilaian berdasarkan beberapa kriteria, termasuk keaslian ide, kekuatan argumen, kualitas penulisan, dan relevansi topik dengan tema besar yang diangkat dalam lomba. Setelah melalui beberapa tahap penilaian, esai karya Ferdinand dan Syahrani berhasil masuk ke dalam 7 besar finalis.

Dalam tahap final, para finalis diundang untuk mempresentasikan esai mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari dosen dan praktisi medis terkemuka. "Tahap presentasi ini menjadi tantangan tersendiri karena kami harus bisa menyampaikan ide-ide kami dengan jelas dan meyakinkan dalam waktu yang terbatas," ungkap Syahrani. Namun, kerja keras dan persiapan matang mereka terbayar ketika dewan juri menobatkan esai mereka sebagai pemenang utama.

Kepala Sekolah SMAN 1 Manggar, Sabarudin, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh Ferdinand dan Syahrani. "Ini adalah pencapaian luar biasa yang tidak hanya membanggakan sekolah, tetapi juga masyarakat Belitung Timur. Kemenangan ini menunjukkan bahwa siswa-siswa kami mampu bersaing di tingkat nasional dan memiliki potensi besar di bidang akademik," ujar Sabarudin.

Selain itu, Sabarudin juga mengapresiasi peran guru pembimbing yang telah mendukung dan membimbing Ferdinand dan Syahrani selama persiapan lomba. "Ini adalah hasil dari kerja sama yang baik antara siswa, guru, dan seluruh komunitas sekolah. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lain untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Terimakasih kepada pak Hariyanto dan bu Nesi yang sudah membimbing Ferdinand dan Syahrani dengan luar biasa," tambahnya.

Kemenangan ini bukan hanya tentang medali atau sertifikat, tetapi juga tentang bagaimana proses belajar yang dilalui oleh Ferdinand dan Syahrani dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain. "Kami ingin menunjukkan bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat pantang menyerah, tidak ada yang tidak mungkin. Kami berharap, apa yang kami capai ini bisa memotivasi teman-teman kami untuk terus berusaha dan mengembangkan potensi mereka," kata Ferdinand.

Sebagai penutup, Syahrani menambahkan, "Prestasi ini adalah awal dari perjalanan panjang kami. Kami masih memiliki banyak mimpi dan tujuan yang ingin dicapai, dan kami akan terus belajar dan berusaha untuk mewujudkannya. Kemudian akmi mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami atas segala dukungannya. Terimakasih kepada bapak Sabarudin, guru-guru, serta teman-teman yang juga sudah mendukung dan mendoakan. Terkhusus pembimbing kami, pak Hariyanto yang sudah banyak memberikan masukan ditengah kesibukan beliau, kami sangat mengucapkan terimakasih. Begitupula kepada pendamping kami, bu Nesi atas segala hal yang telah diberikan kepada kami." Kemenangan Ferdinand Mirzan dan Syahrani Aprillia di MEDDIPS 2024 ini bukan hanya menjadi kebanggaan bagi SMAN 1 Manggar, tetapi juga menjadi bukti bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk berkarya dan berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan di masa depan.

Artikel ini disalin sepenuhnya dari laman https://belitongekspres.bacakoran.co//read/6380/2-siswa-sman-1-manggar-juarai-esai-ilmiah-nasional-2024-berkat-kulpa-soap#google_vignette

(Admin, HR)